Kamis, 22 Desember 2016

Perilaku Organisasi (Makalah Struktur Organisasi)


MAKALAH
STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENCAPAIAN SUKSES ORGANISASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu : Miftakhul Izza, S.E., M.Kes.
Disusun Oleh





Eni Romadhoni             (1405026141)








PROGRAM STUDI S1 EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2016/ 2017




BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG MASALAH
Bagi sebuah perusahaan adanya struktur organisasi sangat diperlukan. Terutama bagi mereka yang percaya bahwa bagan organisasi diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif, akan menjadi bingung bila hal tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka, apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenugi pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan terjadi. Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan organisasi merupakan tes yang baik bagi keberadaan bagian tersebut, karena setiap hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya tampkanya akan menjadi kurang kuat dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di dalamnya.
Mereka yang mendukung dengan kuat percaya bahwa manajemen akan memilih struktur organisasi dengan spesifikasi tertulis atas persyaratan-persyaratan penting dari masing-masing tingkat manajemen, departemen , komite dan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang sama. Materi ini memberikan kepada kita individu dan kelompok informasi guna membantu memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi dengan usaha pihak lain. Dibeberapa contoh, perusahaan kecil yang dapat berjalan dengan baik di tahap awal perkembangan mereka, mulai gagal bila pendirinya tidak bisa terus menerus memanajemeni denan gaya pribadi mereka. Transisi dari keberhasilan perusahaan kecil menjadi perusahaan besar ang berhasil, terganggu karena karyawan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keterampilan khusus mereka dibanding dengan pekerjaan yang diperlukan utnuk kinerja organisasi. Bagan organisasi dan dokumen pendukung diperlukan dari saat awal keberadaan perusahaan, tidak hanya bila telah menjadi besar bagi satu orang untuk memanajemeni.
Struktur organisasi dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai empat atribut penting dari seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar departementasi, ukuran departemen, dan pendelegasian wewenang. Keputusan yang dibuat manajer dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan desain organisasi seperti perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi , ketidakpastian lingkungan strategi, dan karakteristik manajer tertentu. Atribut struktur menentukan seberapa luas organisasi mencerminkan dimensi formal, kompleksitas dan sentralisasi. Struktur organisasi berkontribusi pada efektivitas organisasi dan hubungannya dalam menjustifikasi minat.
B.   RUMUSAN MASALAH
1.    Pengertian struktur organisasi
2.    Macam struktur organisasi
3.    Peran dan fungsi struktur organisasi dalam mencapai sukses organisasi
C.   TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian struktur organisasi
2.    Untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam struktur organisasi tersebut
3.    Untuk mengetahui bentuk dan fungsi struktur organisasi tersebut














BAB II
PEMBAHASAN
1.    Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat dirumuskan sebagai pengaturan dan antar hubungan  bagian-bagian komponen dan posisi-posisi suatu perusahaan. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa struktur suatu organisasi menspesifikasi aktivitas-aktivitas kerja. Ditunjukkan pula olehnya bagaimana berbagai fungsi atau aktivitas-aktivitas yang berbeda berkaitan satu sama lain. Hingga tingkat tertentu, ia juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas-aktivitas pekerjaan. Juga ditunjukkan olehnya, hierarki organisasi yang bersangkutan struktur otoritas, dan hubungan antara atasan-bawahan. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas. Hal ini memungkinkan organisasi yang bersangkutan menghadapi keluar masuknya individu-individu dan mengoordinasi aktivitas-aktivitasnya dengan lingkungannya.[1]
Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap di antara berbagai tugas yang ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur tersebut, dan pengambilan keputusan tentang alternatif struktur disebut dengan nama desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi menghadapi dua hal pokok, pertama, deferensiasi atau pembagian tugas di antara para anggota organisasi, dan kedua, integrasi atau koordinasi atas apa yang telah dilakukan dalam pembagian tugas tersebut. Oleh, karenanya, bidang struktur organisasi membahas cara bagaimana organisasi membagi tugas diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi di antara tugas-tugas tersebut.[2]
Struktur organisasi akan mendefinisikan bagaimana tugas pekerjaan  secara formal dibagikan, dikelompokkan, dan dikoordinasi. Para manajer perlu membahas mengenai enam elemen utama ketika mereka merancang struktur organisasi mereka seperti: Spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi, dan desentralisasi serta formalisasi.[3] Jadi, struktur organisasi adalah struktur yang terdiri dari hubungan antar pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relative tetap dan stabil dengan tujuan mempengaruhi perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif.[4]
Enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, diantaranya adalah:
a.    Spesialisasi pekerjaan, menggambarkan sampai sejauh mana aktivitas dalam organisasi dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan secara terpisah. Intisari dari spesialisasi kerja adalah untuk membagi pekerjaan ke dalam sejumlah langkah, masing-masing diselesaikan oleh individu yang berbeda. Secara esensi, para individu melakukan spesialisasi dalam mengerjakan bagian dari sebuah aktivitas dan bukannya keseluruhan.[5]
b.    Departementalisasi, dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama-sama. Manajer harus membuat keputusan yang penting berkaitan dengan basis yang tepat untuk pembentukan departemen, dimana isu sentralnya adalah derajat kesamaan dari tugas yang ada di dalam suatu departemen. Tugas dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria, dan yang paling popular adalah berdasarkan fungsi, produk, wilayah dan pelanggan.[6]
c.    Rantai komando, garis kewenangan yang tanpa putus membentang dari organisasi  puncak hingga pegawai terendah dan menjelaskan siapa yang melaporkan kepada siapa. Kita tidak dapt membahas mengenai rantai komando tanpa membahas otoritas dan kesatuan komando. Otoritas mengacu pada hak-hak inheren di dalam posisi manajerial yang memberikan perintah dan mengharapkan mereka untuk dipatuhi. Guna memfasilitasi koordinasi, maka tiap-tiap posisi manajerial diberikan suatu tempat di dalam rantai komando, dan masing-masing manajer diberikan tingkat otoritas agar memenuhi tanggung jawabnya. Prinsip dari kesatuan komando membantu mengamankan konsep dari garis kewenangan yang tak terputus. Seseorang hanya memiliki satu atasan yang mendapat pertanggung jawaban dari dia secara langsung. Jika kesatuan komando terpecah, maka seorang pekerja harus mampu mengatsi tuntutan atau prioritas yang bertentangan dari beberapa atasan.
d.    Rentang kendali, sejumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Rentang kendali sangat penting, karena menentukan jumlah level dan manajer yang harus dimiliki oleh organisasi. Semuanya menjadi seimbang, semakin lebar atau besarnya rentang, akan semakin efektif organisasi tersebut.
e.    Sentralisasi dan desentralisasi, sentralisasi mengacu pada kondisi yang mana pengambilan keputusan dipusatkan pada satu titik tunggal dalam organisasi. Dalam organisasi yang tersentralisasi, para manajer level rendah hanya melaksanakan pengarahan dari mereka. Sedangkan desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi ditekankan pada para manajer yang terdekat kepada tindakan atau bahkan kepada kelompok kerja. Konsep dari sentralisasi hanya meliputi otoritas formal, yaitu hak-hak yang melekat pasa suatu posisi. Organisasi yang dicirikan dengan sentralisasi adalah yang pada dasarnya berbeda secara  struktural dari desentralisasi.suatu organisasi yang terdesentralisasi dapat beretindak dengan lebih cepat untuk memecahkan permasalahan banyak orang yang akan memberikan masukan ke dalam keputusan, dan para pekerja yang dapat mempengaruhi kelangsungan pekerjaan mereka. Riset terbaru mengindikasikan bahwa efek dari sentralisasi dan desentralisasi dapat diprediksikan: organisasi yang tersentralisasi lebih baik dalam menghindari kesalahan komisi (pilihan yang buruk), sedangkan organisasi yang terdesentralisasi lebih baik dalam menghindari kesalahan akibat kelalaian (kehilangan peluang).
f.     Formalisasi, mengacu pada keadaan yang mana pekerjaan di dalam organisasi telah terstandardisasi. Jika suatu pekerjaan sangat terformalisasi, maka yang berkuasa memiliki sejumlah keleluasaan yang minimal atas apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.[7]
2.    Macam-macam Struktur Organisasi
Ada beberapa jenis struktur organisasi dan perusahaan harus memilih mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya.[8]
a.   Organisasi Lini
Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Ø Ciri-ciri organisasi lini atau garis
a)      Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang.
b)      Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
c)    Jumlah karyawan sedikit.
d)    Sarana dan alatnya terbatas.
e)    Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer.
f)     Organisasi kecil
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
b)    Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar.
c)    Proses decesion making berjalan cepat.
d)    Disiplin dan loyalitas tinggi.
e)    Rasa saling pengertian antar anggota tinggi.
Ø Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis.
b)    Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat.
c)    Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi.
d)    Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi.
b.      Organisasi Lini dan Staf[9]
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Ø Ciri-ciri organisasi lini dan staf:
a)    Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
b)    Karyawan banyak.
c)    Organisasi besar
d)    Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi: Personel lini dan Personel staf.
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Ada pembagian tugas yang jelas.
b)    Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas.
c)    Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin.
d)    Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place.
e)    Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan.
Ø Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Tugas pokok orang-orang sering dinomor duakan.
b)    Proses decesion makin berliku-liku.
c)    Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage.
d)    Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya.
c.   Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Ø Ciri-ciri organisasi fungsional:
a)    Organisasi kecil.
b)    Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli.
c)    Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
d)    Target yang hendak dicapai jelas dan pasti.
e)    Pengawasan dilakukan secara ketat
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Program tearah, jelas dan cepat.
b)    Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai.
c)    Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat.
d)    Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik.
e)    Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
f)     Solidaritas antar anggota yang tinggi.
g)    Moral serta disiplin keija yang tinggi.
h)    Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik.
i)      Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi.
j)      Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas.
k)    Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Ø Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi.
b)    Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan.
c)    Insiatif perseorangan sangat dibatasi.
d)    Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri..
e)    Menekankan pada rutinitas tugas – kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang.
f)     Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit.
g)    Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi.
h)    Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan.
Ø Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
a.    Lingkungan stabil.
b.    Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi.
c.    Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional.
d.  Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
Ø Ciri-ciri organisasi lini dan fungsional :
a)    Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.
b)    Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional.
c)    Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.
d)    Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas.
e)    Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan.
f)     Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
g)    Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
h)    Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Solodaritas tinggi
b)    Disiplin tinggi
c)    Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
d)    Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
e)    Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
f)     Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
g)    Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Ø Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
a)    Kurang fleksibel dan tour of duty
b)    Spesialisasi memberikan kejenuhan
c)    Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
d)    Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
e)    Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
f)     Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas
g)    Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi.
e.   Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu or­ganisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikum­pulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horison­tal diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur organisasi yang ada.
Ø Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
a)    Manajer proyek tak bisa mengkoor­dinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.
f.    Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Ø Organisasi komite terdiri dari :
a)  Executive Committe (Pimpinan komite), yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini.
b)  Staff Committee, yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
Ø Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah :
a)  Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
b)  Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil.
c)  Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karir terjamin.
d)  Keburukan dari struktur organisasi ini adalah :
e)  Proses decesion making sangat lamban.
f)   Biaya operasional rutin sangat tinggi.
g)  Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.     
4.    Peran dan Fungsi Struktur Organisasi dalam Mencapai sukses Organisasi
A.    Peran Struktur Organisasi[10]
a.    Menciptakan kesuksesan Visi dan Misi untuk bisnis, dengan memiliki Struktur Organisasi suatu organisasi dapat memprediksi kondisi dimasa mendatang melalui fungsi-fungsi yang ada. Sehingga devisi dan posisi dalam organisasi akan tergambar dengan jelas.
b.    Memudahkan pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan Struktur Organisasi kita mampu melihat pos-pos mana saja yang nantinya membutuhkan SDM, Struktur Organisasi juga bisa menjadi alat pada saat kita melakukan perekrutan atau penambahan karyawan nantinya. Sehingga dengan adanya struktur organisasi proses Man Power Planning akan menghasilkan fungsi-fungsi organisasi yang efektif. Keberadaan Struktur Organisasi mendorong untuk mendapatkan SDM yang capable. Bagi karyawan Struktur Organisasi menjadi panduan yang jelas dalam menjalani karir dan meningkatkan performansi kerja.
c.    Fungsi delegasi, keberadaan struktur organisasi yang jelas akan memudahkan dalam proses delegasi. Sehingga dapat diketahui dengan jelas siapa saja yang boleh mendelegasikan suatu tanggungjawab. Selanjutnya juga akan memudahkan dalam proses akuntabilitas atas tanggungjawab yang telah dijalankan. Sutarto.
B.   Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi
a.       Kejelasan Tanggung Jawab, setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
b.      Kejelasan Kedudukan, kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c.       Kejelasan Uraian Tugas, kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.[11]

















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Struktur organisasi adalah struktur yang terdiri dari hubungan antar pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relative tetap dan stabil dengan tujuan mempengaruhi perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang efektif. Untuk merancang sebuah struktur organisasi yang baik dalam sebuah organisasi diperlukan enam elemen utama, yaitu spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi, dan desentralisasi serta formalisasi.
Beberapa jenis struktur organisasi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya, dengan memilih salah satu jenis struktur organisasi yang terbaik sesuai kebutuhan perusahaan yaitu ada organisasi lini,organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi lini dan fungsional, organisasi matrix dan organisasi komite. Peran struktur organisasi salah satunya menciptakan kesuksesan Visi dan Misi untuk bisnis, dengan memiliki Struktur Organisasi suatu organisasi dapat memprediksi kondisi dimasa mendatang melalui fungsi-fungsi yang ada. Sehingga devisi dan posisi dalam organisasi akan tergambar dengan jelas. Sedangkan fungsinya kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, dan kejelasan uraian tugas.









DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indriyo, Sudita, I Nyoman, “Perilaku Keorganisasian”, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2014.
Kusdi, “ Teori Organisasi dan Administrasi”, Jakrta: Salemba Humanika, 2009.
P. Robbins, Stephen, A. Judge, Timothy, “Perilaku Organisasi”, Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2015.
Siswanto, “ Pengantar Manajemen”, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Sutarto, “ Dasar-Dasar Organisasi”, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1978.
Winardi, “Teori Organisasi & Pengorganisasian”,  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.




[1] Winardi, Teori Organisasi & Pengorganisasian,  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, hlm. 96
[2] Indriyo Gitosudarmo, I Nyoman Sudita, “Perilaku Keorganisasian”, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014, hlm. 240
[3] Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, “Perilaku Organisasi”, Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2015, hlm. 331
[5] Stephen P. Robbins, “Perilaku Organisasi’,…
[6] Indriyo Gitosudarmo, “Perilaku Keorganisasian”,…
[7] Stephen P. Robbins, “Perilaku Organisasi’,…
[8] Kusdi, “ Teori Organisasi dan Administrasi”, Jakrta: Salemba Humanika, 2009, hlm. 146
[9] Ibid., hlm. 148
[10] Sutarto, “ Dasar-Dasar Organisasi”, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1978, hlm. 122
[11] Siswanto, “ Pengantar Manajemen”, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm. 116